Saya kemarin bikin Lontong Isi atau istilah di Jawa Barat-nya Buras. Iseng aja sih buat cemilan di rumah. Cerita sedikit tentang Buras ya? Biasanya nih, kalo mau piknik atau perjalanan jauh, sering banget liat para ibu bikin atau beli Buras untuk dijadiin bekal. Dulu saya pikir, ribet amat sih, mau jalan-jalan mesti bawa bekal segala, bekalnya Buras lagi. Di jalan kan bisa beli makanan, ngapain repot-repot? Tapi ternyata sodara-sodara, kebiasaan 'emak-emak' bawa bekal Buras itu, akhirnya nular juga ke saya, haha. Haduh, kualat, kok bisa?
Iya, awalnya ide bawa Buras ini tercetus kala mau mendaftarkan Si Teteh ke As-Syifa Boarding School di Subang. Karena rencananya mau berangkat pagi buta dan khawatir nggak sempet sarapan, akhirnya saya berpikir untuk bikin bekal yang praktis, ngenyangin dan bisa disantap sambil berkendaraan. Apa ya? Pengalaman kalo bawa roti, malah nggak dimakan. Bikin mie goreng, ribet mesti bawa alat makan. Ya sudah, apalagi yang pas kalo bukan bekal Buras? Isinya nasi, ada sayuran plus daging-nya, tinggal gigit, nggak perlu pake alat makan dan bisa sambil berkendaraan. Yup, akhirnya saya pun riweuh kayak emak-emak, nguplek dengan nasi aron dan daun pisang di dapur. Dan hasilnya, Si Buras memang cukup untuk mengganjal perut di perjalanan ke Subang. Ngerti deh sekarang kenapa ibu-ibu itu suka pada bawa Buras di perjalanan, hehe.
Nah ceritanya beberapa minggu lalu, Si Teteh ikut ujian masuk di CMBBS (Cahaya Madani Banten Boarding School) Pandeglang (cerita lengkap pengalaman daftar di CMBBS bakal saya bagi di tulisan berikutnya). Karena rencananya mau berangkat subuh dan khawatir nggak sempet sarapan, maka saya niatin bikin Buras lagi. Eh ternyata, planning berubah. Suami milih untuk mencari penginapan di Pandeglang ketimbang berangkat nyubuh dari Tangerang. Alhasil, nggak jadi deh bikin Buras-nya, padahal bahannya udah kadung disiapin. Nah jadiii, bikin Buras kemarin itu adalah untuk melampiaskan hasrat bikin Buras yang sempat tertunda sebelumnya (halah!) sekalian ngabisin daun pisang yang udah mulai menguning. Sayang kalo dibuang.
Buras versi saya nggak pake santan. Selain untuk menghindari kolestrol, Buras-nya biar nggak cepat basi. Bahan isinya yang standar-standar aja kayak kentang, wortel dan daging ayam cincang. Untuk bumbu lainnya, cukup bawang putih, bawang merah atau bombay yang dicincang halus, lada, garam dan gula. Kadang kalo isinya kurang, suka saya tambahkan soun atau bihun juga. Untuk sambel-nya, saya suka pake bumbu pecel jadi yang sering dijual di tukang sayur atau supermarket. Biar praktis aja sih.
Oke, ini dia resep Buras atau Lontong Isi versi saya.
Resep Buras/Lontong Isi
Bahan :
Beberapa lembar daun pisang, lap supaya bersih lalu lemaskan dengan cara dijemur atau ditaruh di atas kompor dengan api sedang.
Bahan aron:
5 gelas beras (gelas takar plastik magic jar)
2 bh daun salam
2 bh sereh
1 sdm garam
Bahan isi:
2 bh wortel, potong dadu kecil
2 bh kentang, potong dadu kecil
100-200 gr daging ayam/sapi cincang
4 bh bawang merah, cincang halus
3 bh bawang putih, cincang halus
1 bh bawang bombay, cincang halus
5 bh cabai rawit, cincang halus (jika ingin isinya pedas)
1 sdt lada bubuk
1 sdm garam atau sesuai selera
1/2 sdm gula pasir atau sesuai selera
Minyak goreng untuk menumis
Cara membuat:
- Cuci beras, masukan garam, daun salam dan sereh. Tambahkan air dengan ketinggian air seperti saat menanak nasi. Aduk sekali-kali, hingga menjadi nasi setengah matang.
- Tumis bawang putih, bawang merah dan bombai hingga harum. Masukan daging cincang, aduk hingga berubah warna. Masukan wortel dan kentang. Beri garam, gula dan lada. Aduk sebentar, lalu beri air secukupnya. Cek rasa. Setelah empuk, angkat.
- Ambil daun pisang secukupnya. Beri 2 sendok atau sesuai selera nasi aron ke atas daun, ratakan sambil dipadatkan. Masukan 1-2 sendok isiannya. Tutup lalu ujung daun pisangnya dilipat ke bagian dalam. Lakukan hingga semua bahan habis.
- Taruh Buras diatas panci kukus. Kukus selama 30-45 menit
- Sajikan dengan sambal pecel
No comments:
Post a Comment