Sebenarnya, tulisan ini dibuat saat awal-awal saya dan suami sering mengantarkan Si Sulung mendaftar dan mengikuti tes sekolah menengah atas di awal tahun 2015. Baru saya posting sekarang karena memang tulisannya belum kelar-kelar juga sampai sekarang, heheh. Tulisan saya yang satu ini sekedar sharing tentang pengalaman saya dan suami ketika mencari sekolah untuk Zulfa, putri saya saat kelas 3 SMP kemarin. Tentang kebingungan kami hendak memasukkan ke sekolah mana juga pengalaman ketika mendaftar di beberapa sekolah. Meskipun belum selesai, Insya Allah akan saya lanjutkan sambil jalan ya? Semoga bermanfaat :)
Nggak terasa, Zulfa anak sulung saya sudah mau lulus SMP. Waktu berjalan cepat, bener-bener nggak nyangka gadis kecil saya mulai beranjak remaja dan sebentar lagi bakal jadi anak SMA.
Nah untuk melanjutkan ke SMA mana, giliran saya dan suami yang dibuat pening. Mau ke SMA yang seperti apa? SMA Negeri, SMA Islam full day atau mau pesantren alias Boarding School? Kami berdua sih sepakat untuk tetap memilih sekolah yang berbasis Islam. Tapi sekolah Islam yang sistem pendidikannya seperti apa, boarding atau tidak, berapa biaya masuknya, tentulah menjadi pertimbangan kami. Untuk itu kami mulai melakukan survei dan Googling beberapa sekolah Islam yang tak asing di telinga kami. Sebagai awalan, kami mulai mengumpulkan informasi beberapa sekolah Islam yang cukup familiar dan lokasinya berada di Tangerang. Hasilnya adalah :
SMA IT As- Syukriyyah, Cipondoh
SMA Insan Cendekia Madani (Boarding), Ciater-Serpong
SMA Islam Sinar Cendekia, Lengkong Gudang-Serpong
MAN Insan Cendekia (Boarding), Serpong
SMA Alia Islamic School, Perum Dasana Indah Bonang-Kelapa Dua
SMA Jagat Arsy (Boarding), Rawa Mekar Jaya, BSD Serpong
SMA Darul Quran Mulia (Boarding), Gunung Sindur
SMA Al Azhar, BSD Serpong
SMA Islamic Village, Karawaci
SMA Global Islamic School, Buaran-Serpong
Sebenarnya masih ada beberapa sekolah Islam lainnya namun kami memutuskan untuk tidak memperpanjang daftar agar bisa lebih fokus. Dan dari daftar di atas, setelah menilai dan mepertimbangkan beberapa hal, kami mengerucutkannya menjadi 4 sekolah saja yaitu As-Syukriyyah, Sinar Cendekia, Darul Qur'an Mulia (DQM) dan MAN Insan Cendekia. Untuk MAN Insan Cendekia, berhubung pendaftarannya baru dimulai saat mendekati ujian akhir dan untuk bisa masuk ke sini susahnya minta ampun, maka kami coba lebih dulu mendaftarkan Teteh ke Sinar Cendekia, As-Syukriyyah dan DQM.
Selanjutnya adalah searching sekolah Islam di luar Tangerang, yang tentu saja artinya pesantren atau Boarding School. Beberapa Boarding School sudah cukup familiar bagi kami (rekomendasi dari teman yang anaknya bersekolah di sana dan info dari mulut ke mulut ). Diantaranya :
As-Syifa Boarding School, Subang
Al Kahfi Boarding School, Lido-Sukabumi
Nurul Fikri Boarding School, Lembang-Bandung
Nurul Fikri Boarding School, Serang, Banten
Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS), Pandeglang, Banten
Dan setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya kami putuskan untuk mencoba daftar ke As-Syifa, Al Kahfi dan CMBBS.
Untuk masuk ke sekolah boarding, jujur kami sebenarnya masih agak berat (terutama suami saya tuh, hehe). Jauh dari anak perempuan satu-satunya, sekolah dan tinggal di asrama yang jaraknya ratusan kilometer dari rumah, tentu saja bakal kehilangan dan banyak kekhawatiran. Gimana kalo Teteh sakit? Gimana makannya? Gimana belajarnya? Gimana sekolahnya? Kami yang sudah terbiasa dengan riweuhnya si Teteh saat mengerjakan tugas sekolah, mencerewetinya saat keasyikan main hp atau nonton tv disela-sela belajar, menampung celotehannya yang heboh tentang kejadian-kejadian di sekolah... rasanya kok ya berat. Belum siap untuk kehilangan momen-momen itu kalau seandainya diterima di sekolah boarding nanti.
"Emang Teteh mau boarding?" selidik kami suatu kali. "Mau aja sih," sahutnya santai. Entah beneran santai atau nggak antusias sebenarnya, haha. Tapi baiklah, sebagai orangtua tentunya kami akan mendukung apa pun cita-cita putri kami, termasuk keinginannya untuk sekolah boarding. Maka survei dan pendaftaran sekolah untuk Teteh pun dimulai.
Sekolah pertama yang kami datangi langsung adalah SMA Islam Sinar Cendekia di Lengkong Gudang, Serpong. Kenapa sekolah ini yang pertama kami survei? Tak lain dan tak bukan karena sekolah ini letaknya tak jauh dari trek JPG (Jalur Pipa Gas), trek sepeda favorit suami saya yang sering dikunjungi tiap akhir pekan. Gedung sekolah Sinar Cendekia yang tampak unik dan mencolok dari jalan raya ini sering dilalui suami tiap kali gowes di sana. Jadilah sekolah ini target pertama dalam perburuan sekolah Teteh.
Memasuki gerbang Sinar Cendekia, kami sudah disuguhi beberapa banner/spanduk tentang keberhasilan siswa-siswi Sinar Cendekia yang meraih juara di beberapa lomba, mulai dari tingkat TK hingga SMA. Secara tidak langsung, hal ini menjadi daya tarik bagi kami, setidaknya menambah satu poin positif bahwa sekolah ini memiliki sejumlah anak-anak berprestasi.
Rencananya, kami hanya ingin mencari informasi terlebih dahulu tentang PSB di Sinar Cendekia, kapan buka pendaftaran, berapa biaya masuknya, bagaimana sistem belajar-mengajarnya, apakah ada Tahfiz Qur'an atau tidak, apakah ada aturan interaksi antara siswa putra (ikhwan) dengan siswa putri (akhwat), dll. Menghadapi kami yang lumayan 'bawel', Mbak di Bagian Resepsionis pun akhirnya mempersilahkan kami bertemu langsung dengan staf sekolah, yang kalau tidak salah adalah Wakil Kepala Sekolah untuk Bagian Kesiswaan. Dari beliau, kami mendapat banyak informasi dan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup lengkap dari beliau, maka kami pun langsung mendaftar ikut Gelombang 1 (November-Januari). Sebenarnya dari segi biaya, sekolah ini cukup mahal bagi kami. Lokasi sekolahnya pun lumayan jauh dari rumah. Tapi melihat adanya kesamaan visi dan beberapa poin positif dari sekolah ini, maka kami pun Bismillah saja memberanikan diri mendaftarkan Teteh. Apalagi ternyata yang punya sekolah ini adalah Ketua Senat saat saya kuliah di Depok dulu, hihi. Pokoknya sekarang mah daftar sekolah sebanyak mungkin dulu deh, masalah mau diterima atau tidak, urusan nanti. Semakin banyak ikut tes masuk, semakin memiliki banyak pilihan sekolah 'back up' jika seandainya tidak diterima di salah satu sekolah pilihan. Maka setelah melakukan pengembalian form, tinggal menunggu tes seleksi pada bulan Januari yaitu Psikotes dan Wawancara Orangtua kemudian dilanjut keesokan harinya dengan Tes Akademik (Matematika & Inggris), Tes Al Qur'an, Test Kesehatan dan Wawancara Siswa.
Selanjutnya adalah mendaftar ke As-Syifa Boarding School Subang. Untuk sekolah yang satu ini kami tak perlu melakukan survey lagi karena pernah berkunjung sekitar dua tahun lalu saat Teteh kelas 1 SMP. Sekolah boarding yang satu ini sudah cukup terkenal dan memiliki fasilitas yang lumayan lengkap. Gedung sekolah dan asrama serta sarana lainnya cukup baik, tertata rapi dan modern. Lokasinya yang lumayan dekat ke Lembang/Tangkuban Parahu serta Wisata Air Panas Ciater, membuat As-Syifa banyak dilirik para orangtua. Jadi bisa sekalian refreshing manakala menengok anaknya nanti.
Untuk pendaftaran siswa baru As-Syifa dilakukan sekitar bulan Desember secara online melalui website resmi As-Syifa dan selanjutnya melaksanakan daftar ulang langsung ke Subang. Kami pun segera mendaftarkan Teteh saat mendapat informasi pendaftaran. Setelah mengisi beberapa form dan persyaratan serta mentransfer biaya pendaftaran, maka tinggal menunggu saatnya pengumuman daftar ulang. Saat daftar ulang ke Subang ini, lagi-lagi kami dihinggapi keraguan. Kalau seandainya diterima, apakah akan diambil? Teteh sendiri nampak antusias mengikuti tahap demi tahap agenda daftar ulang yang juga sekaligus tes wawancara dan tes kesehatan. Melihat banyaknya peserta dari berbagai kota, sepertinya Teteh mulai tertantang untuk berkompetisi dan tertarik untuk sekolah boarding di sini. "Aku mau sekolah di sini deh, " ujarnya sambil nyengir. " Tapi kalo nggak keterima di CMBBS sama MAN IC." Oke, oke daftar aja dulu, ikut tes aja dulu, semoga mendapatkan pilihan yang terbaik, begitu ujar kami. Usai mengikuti tes wawancara dan tes kesehatan, maka tinggal menunggu tes berikutnya, yaitu tes akademik. Untuk tes akademik ini, Alhamdulillah lokasinya tak jauh mesti ke Subang, melainkan di daerah Cibubur. Tes akademik ini meliputi mata pelajaran B. Inggris, Matematika dilaksanakan pada bulan Februari.
Selanjutnya adalah mendaftar ke CMBBS (Cahaya Madani Banten Boarding School) yang berlokasi di Pandeglang. Untuk pengalaman mendaftar di CMBBS, bisa dibaca di part 2 tulisan ini ya!
Teh Ria, part 2 nya baca dimana yaa? Saya juga lagi nyari sekolah boarding buat anak. Tksh...
ReplyDeleteAduuh iya nih, sampe lupa bikin part 2. Masih di draft belum kelar2, duh. Semoga nanti bisa dilanjut nulisnya, tapi mungkin udah telat. Maaf ya Mba Maria... :(
DeleteThanks infonya
ReplyDeleteinfonya bagus banget makasih
ReplyDeletetepung brownies siap pakai