Akhir bulan Maret lalu, suami mengajak kami sekeluarga menikmati Long Weekand di Puncak (Hari Raya Nyepi jatuh pada hari Senin 31 Maret 2014, jadi liburnya tiga hari, Sabtu-Minggu-Senin. Yippiee!). Ceritanya sih, suami emang mau ada acara nge-track sepeda di kawasan Puncak bareng para goweser Tangerang. Nah, berhubung selama ini suami nggak pernah ngajak keluarga setiap acara gowes di luar kota, so kali ini beliau mengajak kami ikut sekalian liburan. Cihuy!
Tapi berhubung cuma punya waktu 2 minggu untuk booking hotel, alhasil beberapa hotel yang cukup terkenal di sekitaran Mega Mendung dan Cisarua, semuanya fully booked untuk Long Weekand minggu depan. Ada memang hotel yang masih punya room yang available. Tapi harganya udah naik selangit! Waduhhh. Kami bukan yang sering bepergian ke luar kota, lho. Liburan kami ke luar kota bisa dihitung dengan jari, termasuk ke daerah Puncak. Jadi, pengetahuan kami tentang hotel-hotel yang bagus di sana, sangatlah minim. Kalau pun kami menghubungi beberapa hotel yang cukup terkenal dan pernah sekali dua kali menginap di hotel yang lumayan 'wah', bukan berarti kami keluarga tajir nan high class. Justru ya itu tadi, karena keawaman kami jadinya ya..kami hanya tahu hotel-hotel yang terkenal saja. Padahal kalau ada hotel yang lumayan murah, bersih, nyaman, ada kolam renang (maklum bawa krucil), WiFi (maklum krucilnya pun melek gadget, hihi), yaa asal tidak terlihat seperti hotel 'One Night Stand' atau hotel tua yang looks creepy, cukuplah buat kami. Hotel yang seperti ini, inilah yang harus kami cari untuk liburan nanti.
So, mulailah saya berburu hotel yang masih available, yang kira-kira lumayan oke dan harganya nggak 'nyekek' dompet suami, hehehe. Secara rencananya, kami mau menginap selama 2 hari. Yaa...antara 400 ribu - 600 per malam lah kalau ada. Ada nggak ya?
Setelah Googling beberapa kali, akhirnya saya menemukan satu hotel yang...sepertinya ini lumayan oke juga. Dari melihat-lihat gallery fotonya, bangunan hotelnya bergaya tradisional dan modern minimalis. Ada model rumah-rumah Joglo di antara pesawahan. Interior kamarnya lumayan menarik, furniture-nya juga terlihat modern. Ada fasilitas kolam renang, air panas, WiFi, kolam ikan, terapi ikan, ruang rapat juga playground untuk anak-anak. Hmm, boleh dicoba nih, pikir saya. Hotel New Ayuda namanya.
Dari informasi rate di website-nya sih, hotel ini menyediakan beberapa tipe kamar. Mulai dari tipe Junior Suite seharga Rp 6.000.000 - Rp 6.500.000, Joglo Family seharga Rp 2.650.000 - Rp 2.950.000, Executive Deluxe seharga Rp 800.000 - Rp 900.000, Joglo seharga Rp 750.000 - Rp 850.000, Deluxe seharga Rp Rp 650.000 - Rp 750.000 dan terakhir Superior seharga Rp 600.000 - Rp 650.000. Lumayan juga harganya. Tapi rata-rata memang rate hotel di kawasan Puncak yang agak miring, memang kisarannya sekitar itu. Karena masih sesuai budget kami, akhirnya kami putuskan untuk mencobanya.
Maka suami pun mulai menghubungi hotel ini. Dan Alhamdulillah, ternyata kamarnya masih ada yang kosong serta harganya pun diberi diskon! Tipe Superior yang seharga 600-650 ribu itu ternyata menjadi Rp 407.000! Wow, rezeki emang nggak kemana, kata suami saya. Kami pun akhirnya langsung membooking satu kamar tipe Superior untuk 2 malam. Namun kami masih agak ragu, bagus nggak sih sebenarnya hotel ini? Kok bisa murah ya? Apa jangan-jangan hotelnya sepi hingga rate kamarnya diturunkan? Kami mulai diserang kekhawatiran kalau-kalau hotel ini tidak seperti yang tergambar di website. "Perlu survei dulu nggak?" tanya suami saya. Hahah, masa sih perlu disurvei dulu. Biaya buat ke Puncaknya aja berapa? Bensin? Makan? Jajan? Maka, kami putuskan untuk tetap menginap di hotel ini saja. Lagipula kami sudah kadung booking dan males untuk Googling lagi.
Hari H tiba, kami berangkat Jumat sekitar jam 2 siang untuk menghindari kemacetan. Perkiraan kami, tol Jagorawi arah Gadog pasti bakal macet parah sore nanti karena bakal banyak yang start liburan selepas jam kerja. Alhamdulillah, perjalanan kami pun lancar dan tiba di Hotel New Ayuda sekitar pukul 16.30 WIB.
Setelah Googling beberapa kali, akhirnya saya menemukan satu hotel yang...sepertinya ini lumayan oke juga. Dari melihat-lihat gallery fotonya, bangunan hotelnya bergaya tradisional dan modern minimalis. Ada model rumah-rumah Joglo di antara pesawahan. Interior kamarnya lumayan menarik, furniture-nya juga terlihat modern. Ada fasilitas kolam renang, air panas, WiFi, kolam ikan, terapi ikan, ruang rapat juga playground untuk anak-anak. Hmm, boleh dicoba nih, pikir saya. Hotel New Ayuda namanya.
Dari informasi rate di website-nya sih, hotel ini menyediakan beberapa tipe kamar. Mulai dari tipe Junior Suite seharga Rp 6.000.000 - Rp 6.500.000, Joglo Family seharga Rp 2.650.000 - Rp 2.950.000, Executive Deluxe seharga Rp 800.000 - Rp 900.000, Joglo seharga Rp 750.000 - Rp 850.000, Deluxe seharga Rp Rp 650.000 - Rp 750.000 dan terakhir Superior seharga Rp 600.000 - Rp 650.000. Lumayan juga harganya. Tapi rata-rata memang rate hotel di kawasan Puncak yang agak miring, memang kisarannya sekitar itu. Karena masih sesuai budget kami, akhirnya kami putuskan untuk mencobanya.
Maka suami pun mulai menghubungi hotel ini. Dan Alhamdulillah, ternyata kamarnya masih ada yang kosong serta harganya pun diberi diskon! Tipe Superior yang seharga 600-650 ribu itu ternyata menjadi Rp 407.000! Wow, rezeki emang nggak kemana, kata suami saya. Kami pun akhirnya langsung membooking satu kamar tipe Superior untuk 2 malam. Namun kami masih agak ragu, bagus nggak sih sebenarnya hotel ini? Kok bisa murah ya? Apa jangan-jangan hotelnya sepi hingga rate kamarnya diturunkan? Kami mulai diserang kekhawatiran kalau-kalau hotel ini tidak seperti yang tergambar di website. "Perlu survei dulu nggak?" tanya suami saya. Hahah, masa sih perlu disurvei dulu. Biaya buat ke Puncaknya aja berapa? Bensin? Makan? Jajan? Maka, kami putuskan untuk tetap menginap di hotel ini saja. Lagipula kami sudah kadung booking dan males untuk Googling lagi.
Hari H tiba, kami berangkat Jumat sekitar jam 2 siang untuk menghindari kemacetan. Perkiraan kami, tol Jagorawi arah Gadog pasti bakal macet parah sore nanti karena bakal banyak yang start liburan selepas jam kerja. Alhamdulillah, perjalanan kami pun lancar dan tiba di Hotel New Ayuda sekitar pukul 16.30 WIB.
Cukup mudah juga menemukan hotel ini. Letaknya persis di pinggir jalan Raya Puncak, hanya saja area hotelnya tertutup jajaran toko-toko. Yang terlihat jelas adalah papan namanya yang berdiri di mulut gerbang hotel. Hotel ini berada di sebelah kiri dari arah Gadog. Check point-nya antara Warung Sop Buntut Bang Hadji dan Warung Sate Pak Kadir 2. Seberang hotel ini terdapat jajaran penjual oleh-oleh khas Puncak dan Style Factory Outlet. Begitu masuk ke area dalam maka akan terlihat lekuk bentuk asli hotel ini. Memasuki tempat parkir, kami bisa melihat bangunan bergaya modern minimalis serta sentuhan tradisional dibeberapa sisi. Hotelnya memang tidak begitu besar tapi sentuhan seni arsitekturnya terasa sekali hingga suasana hotel ini indah dilihat. Saya dan suami pun dibuat terkesan dan saling berbisik, "Bagus juga ternyata hotelnya".
Yap, hotel ini keren juga dan jauh lebih menarik dibanding dilihat di internet. Sementara suami mengurus reservasi, saya dan anak-anak turun melihat daleman hotel ini.
Hotel ini memiliki dua jenis bangunan, yaitu bangunan hotel modern dan bangunan rumah tradisional. Untuk yang bergaya tradisional yaitu rumah-rumah Joglo, lokasinya agak ke dalam. Tapi sebelum masuk ke bagian dalam, di bagian depan hotel pun saya sudah melihat sentuhan tradisional. Ada beberapa saung atau bale bengong di dekat restoran yang bisa dipakai untuk beristirahat sejenak. Di dalam restoran hotelnya pun saya melihat ada sesuatu yang unik. Di salah satu sudutnya, ada semacam dapur terbuka yang didisain mirip dapur di pedesaan. Ada tungku, tumpukan kayu bakar, bonggol-bonggol jagung kering, perabotan dapur jadul seperti ceret, dandang dan lainnya, betul-betul mirip suasana dapur di desa yang masih bersahaja.
Lalu saya dan anak-anak tertarik dengan kolam terapi ikan di samping restoran hotel. Sekedar mencelupkan jari tangan beberapa kali saja, anak-anak saya sudah berteriak kegelian. Dan begitu kami beranjak ke bagian dalam hotel, rupanya masih ada satu kolam terapi ikan lagi, tepatnya di samping kolam renang. Buat pengunjung hotel yang membawa orang tua, terapi ikan ini boleh dicoba. Jadi selagi anak-anak asyik berenang, kita bisa mengawasi mereka sambil menikmati sensasi gigitan ikan-ikan kecil di kolam terapi atau bisa juga duduk-duduk di saung atau gazebo. Tak jauh dari kolam renang juga ada playground untuk anak-anak.
Puas melihat-lihat suasana hotel, akhirnya saya dan anak-anak masuk ke kamar yang sudah dipesan. Ternyata ketika reservasi, kami ditawari kamar Deluxe yang harganya tak beda jauh dari harga Superior yaitu sekitar Rp 470.000! Dan kamar ini tinggal tersisa satu dan untuk satu malam saja. Sikat! Mumpung harganya murah dan belum melebihi budget liburan kami, hehehe. Akhirnya kami menempati kamar Deluxe yang tepat menghadap ke playground dan tak jauh dari kolam renang untuk semalam.
kamar Deluxe |
Keesokan
harinya, sementara suami saya sepedahan bersama teman-teman gowesernya,
saya memilih tinggal di hotel dan bersiap untuk pindahan ke kamar
Superior. Sebenarnya kamar Superior kami berada di gedung hotel area
depan, dekat dengan restoran dan reservasi. Tapi setelah dapat info
bahwa view-nya kurang menarik, akhirnya kami memilih kamar yang berada
di area dalam, yaitu di bawah ruang pertemuan. Meskipun kamarnya lebih
sederhana dibanding di Deluxe (tidak ada mini bar, kasur jenis Twin
Bed), menurut kami ini tetap lebih baik, karena kamarnya berhadapan
dengan sawah buatan dan rumah-rumah Joglo. Jadi, suasana desanya masih
dapet.
kamar Superior |
Secara keseluruhan, pengalaman menginap di Hotel New Ayuda cukup memuaskan. Meskipun tidak memiliki view pegunungan khas Puncak, hotel ini cukup asri dan unik, karena memadukan unsur tradisional dan modern pada bangunannya. Rumah-rumah Joglo di area sawah buatan cukup menarik pengunjung hotel. Ada kolam renang dan playground untuk anak-anak, kolam terapi ikan untuk relaksasi. Dan buat yang tak bisa lepas dari gadget, hotel ini menyediakan WiFi yang bisa diakses di kamar hotel.
Selain itu, lokasi hotel ini cukup strategis, persis di samping Jalan Raya Puncak sehingga memudahkan jika ingin jalan-jalan ke tempat lain. Tempat makan cukup banyak di sekitar hotel. Tinggal berjalan kaki saja, kita bisa memilih tempat makan seperti Bubur Ayam Cianjur, Sate Kadir 2, Rumah Makan Padang, Sop Buntut Bang Hadji atau Bebek Bengis. Indomaret juga tak jauh dari gerbang hotel, jadi kalau kehabisan susu, popok bayi atau cemilan, tidak usah repot mengeluarkan mobil mencari mini market. Kalau ingin membeli oleh-oleh khas Puncak atau kekurangan persediaan baju selama libur, cukup menyeberang dari gerbang hotel saja. Di sana ada jajaran kios oleh-oleh Puncak dan Style Factory Outlet yang bisa dikunjungi. Dan dari hotel menuju Cimory Riverside, hanya sekitar 700 meter saja. Strategis kan?
Jadi besok-besok, kalau kehabisan hotel di Puncak, hotel ini bisa jadi alternatif. Juga buat yang ingin berlibur dengan budget berbatas seperti kami (hehehe), jangan khawatir. Masih banyak kok hotel yang cukup murah tapi kualitasnya mewah, contohnya Hotel New Ayuda ini. Hotel ini menurut kami cukup recommended jika ingin berlibur ke Puncak. Insya Allah, nanti akan saya share lagi pengalaman menginap di hotel lain di kawasan Puncak. Saya akan coba hotel-hotel yang harganya cukup terjangkau dengan kualitas oke. Yaa...asalkan suami mau ngajak saya dan anak-anak aja tiap kali sepedahan di Puncak, hehehe
Buat yang mau liburan di Puncak, selamat berlibur ya! :)
Hotel New Ayuda di malam hari
Permisi dan Kunjung balik
ReplyDeleteJasa pembuatan Website, Redesign Website
Jasa Maintenance Jaringan, Server dan Website untuk Sekolah, atau Perusahaan
Aplikasi Penjualan Perumahan