Kalau mau ngomongin perkedel kentang, kayaknya cuma perkedel kentang buatan Alm. Mamah yang pas di lidah, hehehe. So far sih, begitu. Kenapa? Karena selain perkedelnya berkulit renyah, begitu digigit, kentangnya terasa lembut dan rasa ladanya kuat. Beda dengan perkedel kentang yang biasa saya temukan di warung makan atau restoran. Biasanya kentangnya berminyak, kulit perkedelnya terbungkus lapisan telur dan beraroma seledri.
Perkedel kentang yang sering dibuat Mamah, bahannya sangat sederhana dan bikinnya simpel, cukup disendokin. Tapi biar pun sederhana, perkedelnya nagih banget. Nggak bakalan cukup makan satu. Cara bikinnya yaitu kentang yang sudah direbus, dibuang kulitnya lalu ditumbuk bersama garam, lada dan bawang putih. Lalu tambahkan telur. Aduk hingga tercampur rata lalu sendok adonan satu per satu ke minyak panas. Selesai.
Tiap kali Mamah bikin perkedel, selalu saja habis diserbu anak-anaknya sesaat setelah diangkat dari penggorengan. Jadi begitu hendak dihidangkan di meja, perkedelnya hanya tinggal beberapa potong saja, hahaha.
Tiap kali Mamah bikin perkedel, selalu saja habis diserbu anak-anaknya sesaat setelah diangkat dari penggorengan. Jadi begitu hendak dihidangkan di meja, perkedelnya hanya tinggal beberapa potong saja, hahaha.
Seringnya sih, begitu saya yang bikin, perkedelnya suka hancur, kentangnya berantakan dan buih busa memenuhi penggorengan. Padahal kalau Mamah yang masak, perkedelnya selalu bagus. Lonjong dan mulus. Akhirnya, ketika saya disuruh masak perkedel lagi, saya coba tambahin tepung beras satu sendok ke adonan kentangnya. Dan Voila! Perkedelnya mulus dan tidak pecah lagi! Jadi sejak saat itu, saya selalu menambahkan satu atau dua sendok tepung beras ke dalam adonan perkedel kentang. Dijamin, perkedelnya anti pecah deh!
Belakangan saya tau tentang perkedel kentang Bondon yang konon sangat terkenal di Bandung. Perkedel kentang ini dijual di sebuah warung makan sederhana di dekat Stasiun Hall dan pembelinya rela ngantri demi si perkedel ini. Saya memang belum pernah nyicip perkedel kentang Bandung itu, tapi melihat bentuk dan cara bikin perkedelnya, kok mirip perkedel si Mamah ya? Kentangnya dikukus/rebus, ditumbuk dan bikinnya disendokin. Next time, kalau ada kesempatan ke Bandung, pengen nyoba ah.
Resep Perkedel Kentang
Bahan :
2 buah kentang ukuran besar
2 siung bawang putih
1 sendok teh garam
1 sendok teh lada butiran
2 sendok makan tepung beras
1 butir telur
Cara membuat :
- Kentang cuci bersih, potong-potong, lalu kukus hingga matang. Untuk mengetahui matangnya kentang, cukup tusuk dengan garpu. Jika terasa empuk, maka kentang sudah matang.
- Haluskan lada, bawang putih dan garam.
- Kentang yang sudah matang, lepas kulitnya. Tumbuk kentang bersama bumbu yang sudah dihaluskan.
- Taruh kentang yang sudah ditumbuk halus ke dalam mangkuk. Masukan tepung beras dan 1 buah telur. Aduk sampai tercampur rata.
- Sendoki adonan perkedel ke dalam penggorengan setelah minyaknya panas.
- Sajikan
Kukus kentang sampai empuk |
Haluskan bawang putih, lada dan garam |
Masukan kentang dan tumbuk halus bersama bumbu |
Pindahkan adonan perkedel ke mangkuk. Masukan tepung beras dan telur, aduk rata |
Goreng perkedel, sendoki bentuk lonjong |
Perkedelnya simpel banget, bumbunya sederhana. Tapi begitu panas-panas masuk ke mulut, enak! Kulit luarnya crunchy, tapi dalemannya fluffy, lembut. Aroma lada-nya yang kuat bikin perkedel ini nendang banget. Enak buat digadoin dan makan satu perkedel nggak kan cukup!
Oh ya, ada satu tips supaya kerenyahan kulit perkedel bertahan lama. Biasanya nih, perkedelnya cuma renyah saat masih panas. Dingin sedikit, langsung melempem. Nah saya sarankan, perkedelnya digoreng 2 kali. Jadi setelah diangkat dari penggorengan, diamkan sebentar perkedelnya lalu goreng sekali lagi. Usahakan waktu penggorengan pertama, perkedelnya jangan digoreng terlalu coklat, agar saat penggorengan kedua warnanya nggak terlalu gelap. Dengan cara digoreng 2 kali, dijamin kulit perkedelnya renyah lebih lama. Selain itu jangan digoreng dengan api kecil ya, karena jika minyaknya kurang panas, adonan perkedel mudah buyar dan minyaknya jadi berbusa. Selamat mencoba!
Udah nyoba resepnya.. Enaaakkk n beneran mirip sama perkedel bondon mba :))
ReplyDeleteUdah nyoba resepnya.. Enaaakkk n beneran mirip sama perkedel bondon mba :))
ReplyDeleteIya?? Hihi, Alhamdulillah.Perkedel ini jadi andalan saya kalo si kecil susah makan. Makan cuma pake perkedel doang bisa banyak, hehe. Saya masih belum kesampaian nyoba perkedel Bondon nih. Tetep ah pengen nyobain kalo ke Bandung. Makasih ya udh mampir! :)
DeleteWah resepnya mantab udah di praktekin sama istri hasilnya ruar biasa rasanya enak dan renyah, crispy, crunchy.. makasih resepnya sis..
ReplyDeleteIya sama-sama. Makasih juga udah nyobain resepnya, seneng banget ternyata suka meskipun perkedelnya sederhana. Salam buat istrinya, ya! hehe...
Deleteijin save resepnya ya Sis...
ReplyDeleteMangga, silakan mba. Semoga suka 😊
Delete