Minggu lalu, setelah lama nggak nemenin sepedahan, suami akhirnya berbaik hati ngajak ke Puncak lagi. Hotel yang kali ini dicoba adalah hotel yang memang diincer suami dari dulu. Suami saya selalu pengen bawa keluarga besarnya liburan ke hotel ini. Tempatnya luas, asri dan kamarnya berupa cottage rumah kayu. Citra Cikopo Hotel & Resort.
Lokasi Citra Cikopo ini terbilang mudah dijangkau, nggak terlalu jauh masuk ke pelosok. Kira-kira sekitar 600-800 meteran, nggak nyampe 1 km deh dari Jalan Raya Puncak (soalnya sempet jalan kaki dari hotel sampe ke depan Jalan Raya Puncak, nggak ngos-ngosan tuh). Kalo dari arah Gadog, lokasinya ada di sebelah kanan, sehabis Cimory Riverside dan Bakmi Golek. Dijamin mudah banget nyarinya, karena penunjuk arahnya cukup besar dan jelas. Oh iya, arahnya sama kalo kita mau ke Jimmers ( baca Jimmers Mountain Resort ).
Kenapa nginep di sini? Ya itu tadi, karena suami dari dulu ngebet banget pengen bawa keluarga besarnya ke sini. Tertarik dengan bangunan cottage-nya yang terbuat dari kayu serta suasana hotelnya yang asri hijau serta luas. Kalo bawa keluarga besar, sepertinya seru. Bisa sewa satu cottage untuk rame-rame. Apalagi pemandangannya indah, luas, anak-anak bisa lari-lari main di luar atau berenang sepuasnya.
Untuk budget kali ini, suami lagi royal. Mumpung lagi Tahun Baru dan masih awal bulan (dompetnya masih rada tebelan, hehe) jadi boleh nginep di hotel yang agak wah katanya. Jadi, kesampean deh menjajal hotel ini. Apalagi begitu ditelp, masih ada cottage yang kosong. Harganya di bawah 1 jutaan pula. Alhamdulillah, rezeki mah nggak ke mana.
Perjalanan menuju ke Puncak lumayan lancar meskipun masih terbilang hari libur sekolah. Ya sedikit tersendat sih di Gadog tapi nggak terlalu parah. Kami tiba di Citra Cikopo menjelang sore (berangkat sehabis Dzuhur dari Tangerang). Saat kami tiba, suasana agak mendung dan udara sejuk mulai terasa dingin. Di beberapa tempat, nampak terlihat aktivitas gathering karyawan yang tengah berlangsung. Citra Cikopo ini memang sering sekali dipakai perusahaan atau instansi untuk kegiatan gathering. Karena cottage-nya lumayan banyak dan tempatnya memang luas. Sejauh mata memandang, yang nampak adalah hamparan rumput hijau dan bunga warna-warni. Seger banget!
Berhubung sebelumnya udah booking, nggak perlu nunggu lama, kami akhirnya diantar ke cottage. Cottage kami jenis yang paling kecil dan ehm...murah. Sebenernya nggak murah juga sih, malah lumayan mahal.Tapi kalo dibandingin dengan tipe lain, cottage kami emang paling murah (tapi tetep weh buat kami mah mahal, hiks!).
Jadi di Citra Cikopo ini ada beberapa jenis cottage.
- President Suite, 2 lantai dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tengah & dapur
- Mountain View, 2 lantai dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tengah & dapur
- Deluxe, 2 lantai dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tengah & dapur
- Superior, 2 lantai dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tengah & dapur
- Standard, 1 lantai dengan 1 kamar tidur, kamar mandi & dapur
- Mini Studio, 1 kamar tidur & kamar mandi
Jadi begitu pintu dibuka, langsung deh ketemu tempat tidur. Dalemannya nggak banyak perabotan, terdiri dari 1 buah tempat tidur, kamar mandi shower, kulkas mini, televisi, 1 kursi dan 1 meja kecil.
Untuk kamar mandi, dalemnya hanya ada closet dan shower air panas & air dingin. Nggak ada kaca atau wastafel. Peralatan mandi standar, kayak sikat gigi, sabun, shampo & shower cap. Cuma mungkin pas giliran kami menginap, house keeper-nya kelupaan naruh sikat gigi-nya kali ya? Hehehe
Oh iya, karena nggak ada lemari pakaian, tas dan barang bawaan kami terpaksa bergeletakan di lantai. Mana bawaannya banyak bener, ada sepeda lagi. Haha, kebayang kan gimana sesaknya tuh ruangan. Kami berlima : Emak Bapaknya, 1 anak kecil, 2 ABG plus gembolan-gembolan layaknya pengungsi, tumplek semua di situ.
Hehehe, pengennya sih dapet yang legaan dikit, tapi karena pengen ngirit, ya dapetnya yang sempit deh. Cocoknya sih kalo yang tipe Studio ini buat pasangan yang lagi Honeymoon ato keluarga kecil dengan 1 atau 2 balita. Buat keluarga yang anaknya besar-besar mah sebaiknya ngambil tipe cottage yang lebih gede, biar lebih nyaman tentunya. Tapi siapin budget-nya juga, ya! Soalnya lumayan mahal. Harga cottage selain tipe Mini Studio rata-rata di atas 1 jutaan per malam (sementara motto kami kalo nyari hotel, 'Hotel Bagus Nggak Harus Mahal Under 700 Rebu', hihi)
Selesai turunin barang dari mobil, kegiatan selanjutnya apa lagi kalo bukan keliling-keliling. Maka bereksplorasilah saya dan anak-anak, melihat-lihat seluk beluk hotel ini. Sejauh mata memandang, hijau, hijau dan hijau!
Puas berkeliling, akhirnya tiba waktunya untuk berenang! Si bungsu yang sedari tadi nggak henti-hentinya minta berenang, segera berlari ganti baju dan menyerbu kolam renang yang letaknya di atas. Suasana kolam renang mulai sepi karena emang sudah cukup sore. Saat yang lain selesai, kami malah baru turun ke kolam yang terbagi atas kolam dewasa dan kolam anak-anak.
Puas berenang sampe menjelang maghrib, akhirnya kami balik ke kamar. Untuk makan malam, kami putuskan ke luar hotel tapi yang dekat-dekat saja. Maklum, suami mesti ngumpulin tenaga buat besok sepedahan. Sambil menunggu, kami pun menyalakan TV. Tapi sayang, rupanya saluran TV di cottage kami nggak memakai antena parabola atau TV berlangganan, masih pake antena UHF biasa. Heheh, sedih juga sih, nggak dapat saluran yang layak tonton. Semua saluran nggak jelas gambarnya, kresek-kresek, berbayang dan banyak semutnya. Makin sedih lagi, karena sepertinya cuma cottege Mini Studio aja yang TV-nya masih pake antena UHF, sementara cottage lain pake saluran berbayar (hiks!). Untuk wifi tersedia juga sih sebenarnya, tapi susah terkoneksi alias timbul tenggelam sinyalnya. Jadinya ya sudah, paketan aja, hehe.
Keesokan harinya, saat suami berangkat sepedahan, kami pun berkesempatan menikmati sarapan di restoran hotel. Standar seperti biasa, kami hanya mendapat jatah 2 kupon sarapan. Untuk ekstra, per orang dikenakan biaya 95 ribu, sedangkan untuk anak di bawah 5 tahun free alias gratis. Lumayan mahal juga ya? Berhubung Si Teteh perutnya lagi nggak enak, maka jatah sarapan diambil saya dan Si Aa. Sarapan mulai jam 7 pagi tapi kami baru datang ke restoran sekitar 7.30 an. Alhamdulillah, masih lengkap hidangannya meskipun ada yang tinggal sedikit.
Ada nasi putih, nasi uduk (atau nasi goreng ya? saya nggak begitu merhatiin), mi goreng, teri kacang, irisan telur dadar dan sosis.
Ada juga bubur ayam, bubur sumsum, roti, buah-buahan, kopi, teh dan jus jeruk.
Awalnya suasana di restoran lumayan ramai namun akhirnya berangsur-angsur sepi. Kebanyakan mereka yang sarapan adalah peserta gathering perusahaan kemarin yang langsung check out pagi ini.
Tadinya Si Aa cuma pengen sarapan sereal aja, yang nggak terlalu berat. Tapi karena nggak ada, akhirnya ngambil mi goreng, telur & sosis sementara saya ngambil bubur ayam.
Kelar sarapan, kami kembali ke cottage dan mulai beberes. Berhubung suami baru akan kembali ke hotel menjelang Dzuhur, kami harus udah siap-siap check out sendiri. Untuk check out waktunya adalah jam 12.00 sedangkan check in jam 14.00. Kalo check out-nya telat, bisa dikenakan biaya 50% dari harga sewa lho. Makanya kami langsung bebenah, semua tas dan gembolan lainnya mulai diangkut ke mobil. Pengennya sih berenang dan jalan-jalan lagi keliling hotel, tapi apa daya waktunya mepet. So, next time-lah ya. Mungkin bisa balik lagi ke sini dengan keluarga besar, bakal lebih seru kayaknya, hehe...mudah-mudahan, Aamiin.
bagus banget resortnya yah
ReplyDeletesejarah sosis