Hiyaa, ini nih satu lagi korban akibat nonton channel Korea. Gara-gara liat acara The Nation's Big Three di One channel beberapa hari yang lalu, Si Teteh jadi ngiler pengen juga bikin masakan Korea yang sama. Entah namanya apa, tapi yang jelas sejenis ayam berkuah merah pedas, dengan potongan kentang dan sliweran bawang bombai serta daun bawang di dalamnya. "Bikin, Mi! Hadeeh," pintanya sambil nelen air liur. Matanya terus saja melototin tv, melihat ayam berkuah merah itu tengah bergolak-golak di atas api dan sekali-kali dikomentari host-nya. Kuah merahnya itu lho, bikin ngeces asli! Kayaknya enak banget, apalagi saat host-nya mencicipi satu demi satu masakan kontestan. Melihatnya menyantap ayam pedas panas-panas, apalagi saat digigit dagingnya, itu lunaak banget sampe terlepas dari tulangnya. Sampai-sampai host-nya keringetan saking pedas dan panasnya. Wuidih, ngilernyaa...
Maka, ketika tukang sayur komplek menawarkan ayam yang tinggal 1 ekor lagi, saya pun langsung membelinya. Oke Teh, ayo kita bikin ayam kuah pedas a la Korea yang tempo hari bikin kita 'menderita' itu! Namanya apa? Bumbu masaknya apa aja?Entahlah. Let's find out di Mbah Google, hehe.
Ternyata, namanya Dakdoritang atau Dakbokkeumtang, sodara-sodara. Jadi Dakdoritang ini olahan ayam yang direbus bersama kentang, wortel, bawang bombai dan bawang daun dengan dibumbui pasta cabai Gochujang, cabai bubuk, kecap asin dan bawang putih. Karena dimasak agak lama sekitar 30 menit dengan api yang tidak terlalu besar, maka hasilnya si ayam ini jadi lembut, sekali gigit langsung 'mlocot' dari tulangnya, hehe. Rasanya jelas pedas karena memakai pasta Gochujang dan cabai bubuk sekaligus. Untuk membuktikan sepedas dan seenak apa rasanya, saya pun langsung praktek dengan berpatokan pada resep sederhana Maangchi. Ga sama persis, takarannya saya modif sendiri.
Saya masih punya pasta Gochujang, tapi kali ini mau coba pakai tiruannya saja yaitu sambel Dua Belibis ditambah kecap asin Indofood dan cabai bubuk. Pengen nyobain aja seperti apa rasanya kalo nggak pakai Gochujang. Caranya, 4 sendok sambel Dua Belibis, 1 sendok cabai bubuk dan 1 sendok kecap asin Indofood saya aduk rata. Setelah itu saya siapkan bumbu lain yaitu bawang putih cincang halus, kecap asin, cabai bubuk dan gula pasir. Aduk semua bumbu tadi dalam panci lalu masukan ayam yang sudah dipotong-potong. Kalo bisa sih ayamnya dipotong lebih kecil dari biasanya, supaya gampang makannya dan bumbu lebih cepat meresap. Aduk ayam hingga tercampur rata dengan bumbu lalu beri potongan bawang bombai, jahe geprek dan segelas air. Masak deh hingga dagingnya empuk kurang lebih 20 menit. Setelah daging empuk, tambahkan potongan kentang dan segelas air lagi lalu masak lagi sekitar 15 menit. Terakhir masukan wijen dan potongan bawang daun, aduk hingga layu. Selesa deh.
Ada satu bumbu yang saya bingung kenapa nggak disertakan di setiap resep Dakdoritang yang saya baca. Garam. Saya nengok beberapa resep Dakdoritang kok nggak pake garam ya? Oke saya pun ngikut nggak pake garam, awalnya. Tapi setelah ayamnya mulai empuk dan kuahnya menggugah selera, icip-iciplah saya. Slurp, ehh...bentar. Slurp...ehh...manis ya? Pedes sih, tapi manis. Ekspektasi saya rasanya memang bakal manis, pedas tapi ada gurihnya juga (emang dasarnya lidah saya cenderung ke asin dan gurih sih, hehe). Jadi karena saya lebih suka agak gurih, maka saya tambahkan garam sepasnya aja. Hasilnya menurut saya sih lebih enak meskipun tetap dominan manisnya. Oh ya, diakhir acara masak, saya tergoda untuk menambahkan pasta Gochujang ke dalam panci. Penasaran seperti apa rasanya kalo pakai Gochujang beneran. Dan ternyata aroma fermentasinya lah yang menonjol. Hmm kayak ada rasa Tauco nyempil diantara pedas dan kentalnya kuah Dakdoritang.
Unik sih dan tentu saja enak. Cocoknya disantap saat masih panas dan menurut saya sih enaknya dimakan nggak pake nasi alias digadoin, hehe. Dan kuahnya yang kental itu emang bener, nikmat banget kalo ditambahin mie rebus. Jadi Ramyun gitu. Penasaran? Ayo bikin, gampang kok!
Unik sih dan tentu saja enak. Cocoknya disantap saat masih panas dan menurut saya sih enaknya dimakan nggak pake nasi alias digadoin, hehe. Dan kuahnya yang kental itu emang bener, nikmat banget kalo ditambahin mie rebus. Jadi Ramyun gitu. Penasaran? Ayo bikin, gampang kok!
Resep Dakdoritang
Bahan :
- 1 ekor ayam, potong-potong kecil atau sesuai selera
- 2 bh kentang ukuran besar, potong kotak
- 1-2 bh bawang bombai, potong kotak
- 4 bh bawang putih, cincang halus
- 1 bh bawang daun, potong-potong
- 2 sdm pasta Gochujang (Bisa diganti dengan 4 sdm sambal Dua Belibis+1 sdm kecap asin Indofood+1 sdm cabai bubuk. Jika ingin aroma fermentasinya kuat, bisa tambahkan 2 sdm Tauco)
- 2 sdm kecap asin
- 2 sdm cabai bubuk
- 2 sdm gula pasir
- 1/2 sdm garam atau sesuai selera (aslinya nggak pake)
- 2 cm jahe geprek
- 2 gelas air
Cara membuat :
- Campurkan jadi satu Gochujang, bubuk cabai, kecap asin, gula pasir dan bawang putih cincang dalam panci. Aduk rata.
- Masukan potongan ayam yang telah dicuci. Aduk hingga tercampur dengan bumbu. Tambahkan bawang bombai, jahe dan segelas air. Aduk. Tutup panci, masak dengan api sedang selama 20 menit.
- Masukan kentang dan garam. Tambahkan segelas air lagi jika kuah menyusut. Aduk. Tutup panci, masak 15 menit.
- Cek rasa. Jika sudah pas, tambahkan wijen dan daun bawang. Aduk dan masak sekitar 3 menit. Matikan api.
- Sajikan panas